"Event ini khusus diperuntukkan bagi taekwondoin junior. Kegiatan ini sebagai test event bagi program pembinaan prestasi yang dilakukan oleh Pengurus Provinsi Daerah," kata Norman kepada wartawan di Gedung Tenis Indoor, Senayan, Jakarta, Selasa (11/12). Kepala Badan Inteljen Negara (BIN) itu menambahkan, Kejuaraan Indonesia Open ini untuk melihat sejauh mana perkembangan pembinaan atlet-atlet nasional yang tergabung dalam Tim Pelatnas Garuda. PBTI memanfaatkan Indonesia Open sebagai persiapan sebelum menyelenggarakan event-event berskala internasional lainnya.
Mantan Pangdam Jaya itu lebih lanjut menyatakan Program PBTI tahun depan adalah menggelar dua kejuaraan dunia yaitu, Kejuaraan Junior Asia Championship di Jakarta serta Islamic Solidarity Games di Pekanbaru, Riau. “Semakin banyak event yang kami ikuti maka peluang kita untuk mendapatkan atlet-atlet terbaik akan semakin besar. Untuk itu, kami mengajak semua pihak untuk bersatu dan bersama membangun, membina, dan memajukan taekwondo Indonesia. Dalam harapan kami bahkan terbersit keinginan pada Olimpiade 2016, taekwondo bisa menyumbang medali buat Indonesia,” tandas Marciano.
Selain untuk menambah pengalaman bertanding, kejuaraan ini juga difokuskan untuk meningkatkan kapasitas penerapan sistem Protector Scoring System (PSS). "Sebagai regulasi baru PSS telah diadopsi oleh PBTI dalam pergelaran PON XVIII Riau 2012. Dengan diterapkannya sistem ini, setiap pertandingan taekwondo disinyalir akan jauh lebih fair dan obyektif," tambahnya. (Jordan)
