"Kami sudah bertemu dengan Pak Tono untuk menyampaikan hasil Musorprov KONI Bali, pada 28 Desember. Dan kami juga sampaikan permasalahan yang terjadi pasca pertemuan tersebut. Dan pihak KONI Pusat pada dasarnya menerima hasil ini, dan meminta kepada kami agar segera bermusyawarah serta berkomunikasi dengan beberapa pihak yang tidak puas," ucapnya kepada wartawan di Kantor KONI Jakarta, kemarin.
Seperti yang diketahui sebelumnya, Alit terpilih dengan hasil 75 pesen suara, namun Alit dianggap oleh salah satu calon lainnya, Made Nariana yang menilai Alit tidak boleh menjabat sebagai Ketua Umum KONI Bali, melihat dari aturan Undang-undang No. 3 tahun 2005, tentang Sistem Keolahragaan Nasional (SKN) dan Menteri Dalam Negeri, yang menegaskan bahwa pejabat publik seperti Gubernur/wakil, Bupati/wakil, ketua DPRD beserta wakilnya, dilarang merangkap jabatan menjadi ketua KONI. Hal ini pun dilaporkan Nariana ke Badan Arbietrasi Olahraga Indonesia (BAORI) melalui kuasa hukumnya Nengah Sidia.
"Terkait permasalahan rangkap jabatan ini, saya sudah sampaikan juga ke KONO Pusat, bahwa saat ini pun di Bali banyak yang masih merangkap jabatan ini, jadi tentunya tidak ada masalah. Dan KONI Pusat menanggapi positif hal ini, dan melihat dari aspek sosialogis, yang menyatakan, bahwa hasil ini didukung secara penuh oleh para pemilih di Bali, jadi tentunya kami menyambut baik," tuturnya.
"Namun kami juga akan mencoba berkomunikasi secara intensif kepada Pak Nariana agar bisa menyelesaiakan ini dan tidak dilakukan gugatan ke BAORI, dan kami juga akan sampaikan kepada BAORI secara jelas permasalahan yang terjadi, sehingga semua bisa diselesaikan dengan baik," tambahnya. Alit yang menemui Tono Suratman ditemani I Dewa Agung Gede Lidartawan ini juga mengaku, langkah ini dilakukan agar kedepan proses perkembangan olahraga di Bali bisa semakin maju, khususnya bagi cabang-cabang unggulan Bali.
"Niat saya hanya pengabdian terlebih lagi saya secara sah menang suara, dan KONI Pusat sadari permasalahan iini dan menanggapi positif, walau saya pejabat publik tapi saya tidak gunakan anggaran, sedangkan terkait gugatan, KONI PUsat sudah sampaikan kepada Sekjen,agar diadakan pendekatan sehingga gugatan bisa dimusyawarahkan. Dan kami saat ini tinggal menunggu surat keputusan kepengurusan ini nya," tutur Alit.
Sedangkan pihak Tono Suratman sendiri ketika ditemui usai pertemuan tersebut enggan memberikan tanggapan. (pts)Jakarta-Untuk segera menuntaskan permasalahan terkait hasil Musorprov KONI Bali, pada 28 Desember, pihak Ketua Umum terpilih, I Gusti Bagus (IGB) Alit Putra mengaku akan segera berkomunikasi dengan beberapa pihak terkait, termasuk pihak penggugat. Hal tersebut dikatakan, Alit Putra yang mengaku bahwa langkah ini diambil usai pihaknya bertemu dengan Ketua Umum KONI Pusat, Tono Suratman.
"Kami sudah bertemu dengan Pak Tono untuk menyampaikan hasil Musorprov KONI Bali, pada 28 Desember. Dan kami juga sampaikan permasalahan yang terjadi pasca pertemuan tersebut. Dan pihak KONI Pusat pada dasarnya menerima hasil ini, dan meminta kepada kami agar segera bermusyawarah serta berkomunikasi dengan beberapa pihak yang tidak puas," ucapnya kepada wartawan di Kantor KONI Jakarta, kemarin. Seperti yang diketahui sebelumnya, Alit terpilih dengan hasil 75 pesen suara, namun Alit dianggap oleh salah satu calon lainnya, Made Nariana yang menilai Alit tidak boleh menjabat sebagai Ketua Umum KONI Bali, melihat dari aturan Undang-undang No. 3 tahun 2005, tentang Sistem Keolahragaan Nasional (SKN) dan Menteri Dalam Negeri, yang menegaskan bahwa pejabat publik seperti Gubernur/wakil, Bupati/wakil, ketua DPRD beserta wakilnya, dilarang merangkap jabatan menjadi ketua KONI. Hal ini pun dilaporkan Nariana ke Badan Arbietrasi Olahraga Indonesia (BAORI) melalui kuasa hukumnya Nengah Sidia.
"Terkait permasalahan rangkap jabatan ini, saya sudah sampaikan juga ke KONO Pusat, bahwa saat ini pun di Bali banyak yang masih merangkap jabatan ini, jadi tentunya tidak ada masalah. Dan KONI Pusat menanggapi positif hal ini, dan melihat dari aspek sosialogis, yang menyatakan, bahwa hasil ini didukung secara penuh oleh para pemilih di Bali, jadi tentunya kami menyambut baik," tuturnya. "Namun kami juga akan mencoba berkomunikasi secara intensif kepada Pak Nariana agar bisa menyelesaiakan ini dan tidak dilakukan gugatan ke BAORI, dan kami juga akan sampaikan kepada BAORI secara jelas permasalahan yang terjadi, sehingga semua bisa diselesaikan dengan baik," tambahnya.
Alit yang menemui Tono Suratman ditemani I Dewa Agung Gede Lidartawan ini juga mengaku, langkah ini dilakukan agar kedepan proses perkembangan olahraga di Bali bisa semakin maju, khususnya bagi cabang-cabang unggulan Bali. "Saya niatnya pengabdian terlebih lagi saya secara sah menang suara, dan KONI Pusat sadari permasalahan iini dan menanggapi positif, walau saya pejabat publik tapi saya tidak gunakan anggaran, sedangkan terkait gugatan, KONI PUsat sudah sampaikan kepada Sekjen,agar diadakan pendekatan sehingga gugatan bisa dimusyawarahkan. Dan kami saat ini tinggal menunggu surat keputusan kepengurusan ini nya," tutur Alit. Sedangkan pihak Tono Suratman sendiri ketika ditemui usai pertemuan tersebut enggan memberikan tanggapan.Tetapi pihak BAORI mengaku telah menerima surat gugatan yang dilayangkan oleh Made Nariana melalui kuasa hukumnya Nengah Sidia. (Jordan)
