“Saya sangat berterimakasih atas kepercayaan yang diberikan oleh World CTU. Tentunya saya siap menjalankan amanah ini,” kata Grand Master Lioe Nam Khiong ketika dihubungi Senin, (4/2). Menurutnya, sebagai organisasi baru, dirinya siap mengemban tugas guna memajukan olahraga taekwondo di tingkat usia dini atau pra yunior.
“Ini organisasi baru dan sebagai wakil dari Indonesia. Saya berharap dapat ikut berperan aktif mengembangkan dan memajukan taekwondo di kalangan usia dini, khususnya di tanah air. Selain itu melalui olahraga taekwondo dapat membentuk character building yang kuat apabila dibina sejak usia masih anak – anak,” katanya.
Dikatakan pembinaan di usia dini membutuhkan perhatian lebih dibanding membina atlit di usia dewasa. “Ini tantangan buat kami di World CTU untuk bekerja keras,” kata Lioe Nam Khiong. Berdasarkan pemantauannya di ajang 1st World Children Taekwondo Championship di Jerman, memperlihatkan begitu antusiasnya peserta yang ikut berpartisipasi. Ini membuktikan bahwa olahraga beladiri taekwondo sebenarnya sangat diminati sejak usia dini. “Untuk itu kehadiran World CTU diharapkan bisa menjadi tolok ukur pembinaan di usia dini,” imbuh Lioe Nam Khiong.
Lioe Nam Khiong menambahkan, Indonesia memiliki potensi untuk melahirkan atlit berprestasi mulai dari dini. “Saya rasa Indonesia memiliki potensi yang cukup besar dan bisa dilihat dari keberhasilan Erviko yang merebut 2 medali emas nomor Poomsae dan 1 medali perunggu melalui M Rafli di nomor Kyorugi,” tegas Lioe Nam Khiong. (Jordan)
