Sporty Magazine official website | Members area : Register | Sign in

Rita:Penyatuan KOI dan KONI, Harus Merubah UUSKN

Sabtu, 16 Februari 2013

Share this history on :
ADANYA keinginan penyatuan kembali KOI dan KONI seperti semula oleh KONI. Ditanggapi serius oleh pihak KOI. Menurut Ketum KOI Rita Subowo bahwa untuk menyatukan kembali kedua lembaga ini, jelas harus merubah Undang-undang Sistem Keolahragaan Nasional (UUSKN) 2005.

“Apa yang ada sekarang terjadi karena adanya aturan dalam Undang-undang Sistem Keolahraga Nasional. “Dulu KOI dan KONI itu bersatu. Lalu kemudian dipisahkan. Tetapi kini minta disatukan lagi. Saya KOI dan KONI sudah mempunyai acuan organisasi dan tugas dan wewenang sendiri. Kalau pun harus digabung lagi, tentunya harus ada perubahan UU Sistem Keolahraga Nasional (UUSKN) dulu,” ungkap Rita Subowo di sela-sela President Club di Lapangan Golf Senayan, Jakarta, Jumat (16/2).

Mantan Ketum KONI itu menambahkan tidak terlalu memikirkan masalah itu kita ini pemimpin olahraga. Jadi buat apa ribut-ribut. Sebaliknya memikirkan jalan terbaik untuk memajukan olah raga Indonesia. “Saya tidak terlalu mempermasalahkan jika KOI kembali ke dalam badan KONI. Tapi ia meminta supaya peraturan yang mengatur hal itu supaya diubah terlebih dahulu.

Ia meminta supaya rencana penggabungan ini tidak terlalu dibesar-besarkan, tapi lebih baik fokus untuk menghadapi sejumlah event internasional di tahun ini. Menurutnya, untuk bisa meraih prestasi dunia itu, tentu tidak mudah dan harus melalui proses demi proses. Tetapi dengan program yang tepat serta kerja keras pengurus dan seluruh pelaku olahraga di Indonesia, Rita yakin target itu suatu saat bakal terwujud. “Masyarakat Indonesia menginginkan olahraga kita meraih prestasi, sehingga mengembalikan nama besar bangsa di pentas internasional. Untuk itu, kita tentu harus bersama-sama dan satu visi dalam mewujudkan itu,” tandasnya.

Sementara itu dukungan dari pemerintah untuk membangun dan memajukan olahraga di tanah air sangat diharapkan.Dalam hal ini adalah bentuk sponsorship melalui BUMN, untuk menunjang pendanaan. Pasalnya, tidak semua cabor bisa dengan mudah mendapat dukungan dari perusahaan non-pemerintah. Salahsatu cabor yang sudah bisa mandiri dari segi pendanaan adalah bulu tangkis. Di bawah kepemimpinan Gita Wirjawan, olahraga populer di tanah air ini, mampu menarik minat perusahaan untuk mendukung pendanaan hingga mencapai 90 miliar Rupiah.

Menurut Ketum PB PBSI Gita Wirjawan bahwa saat ini, pihaknya sudah memiliki sistem baru yang berjalan sekitar 3 bulan. Kami pun meningkatkan anggaran dari 35 miliar Rupiah, kini menjadi 90 miliar Rupiah dan itu semua tak tergantung dari pemerintah. Dengan dukungan finansial itu, Ketua Umum yang juga menjabat Menteri Perdagangan Republik Indonesia, menargetkan pebulutangkis nasional mampu menembus peringkat 10 besar dunia di akhir 2013, serta mengukir prestasi di pentas All England, Piala Sudirman, Kejuaraan Dunia dan SEA Games. (Jordan)

.

Thank you for visited me, Have a question ? Contact on : wartaolahraga@gmail.com.
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...