Sporty Magazine official website | Members area : Register | Sign in

Pertahankan Supremasi DKI di PON Jabar 2016

Kamis, 21 Maret 2013

Share this history on :

KENDATI ajang PON masih cukup lama, namun Komite Olahraga Nasional Indonesia Daerah Jakarta (KONIDA DKI Jakarta) sudah menyanangkan untuk mempertahankan supremasinya pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX yang akan digelar di Jawa Barat pada 2016. Target itu sesuai dengan pencapaian pada PON XVIII 2012 di Riau, DKI Jakarta mampu memenuhi targetnya untuk menjadi juara umum di event nasional empat tahunan ini. Berdasarkan data PB PON atas perolehan medali, kontingen yang dipimpin oleh Edi Widodo ini mampu meraih 110 medali emas, 101 perak 112 perunggu, mengungguli Jawa Barat sebagai pesaing terdekatnya.

Menurut Ketua Harian KONIDA DKI Jakarta, Edi Widodo bahwa kontingen DKI Jakarta wajib mempertahankan supremasi sebagai juara umum yang telah dibuktikan di Riau. “Untuk mempertahankan gelar juara umum di Jawa Barat nanti, kita akan melakukan TC terpadu, meningkatkan kemampuan adaptasi kepada para atlet dan mempunyai motivasi dan mental yang kuat,” ujar Edi dalam acara Diskusi Olahraga yang digelar SIWO PWI Jaya dengan KONIDA DKI di gedung KONIDA, Jakarta, Rabu (20/3/2013).

Edi menambahkan, mengenai dukungan baik faktor teknis maupun nonteknis, dirinya beserta jajaran akan berusaha semaksimal mungkin mengenai hal-hal yang akan dibutuhkan oleh para atletnya. Ia juga menghimbau kepada para atletnya untuk tampil all out pada PON XIX 2016 yang akan diselenggarakan di Jawa Barat nanti. “Kita mempunyai motivasi kepada para atlet melalui motto yang telah kami usung: Unggul di mana pun dan unggul kapan pun. Jadi kita yakin pada PON XVIII di Jabar 2016, DKI Jakarta akan mampu mempertahankan gelar juara umum,” tegasnya.

Sementara itu Anggota DPRD DKI Jakarta Ashraf Ali mengatakan, Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda (Kadisorda) DKI Jakarta Ratiyono jangan terlalu ikut intervensi persiapan Musyawarah Olahraga Provinsi (Musorprov) X KONI DKI Jakarta yang akan berlangsung 6 April mendatang. “Ratiyono selaku Kepala Dinas Olahraga tidak boleh terkontaminasi soal dukung mendukung calon. Sekalipun mengatasnamakan salah satu cabang olahraga. Karena fungsi Dinas Olahraga itu adalah membina olahraga serta menciptakan sinkronisasi dengan KONI DKI dan Pengprov cabang olahraga yang ada di DKI. Jadi kalau Ratiyono melakukan intervensi terhadap Musorprov itu salah,” kata Ashraf. (Jordan)

Thank you for visited me, Have a question ? Contact on : wartaolahraga@gmail.com.
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...