“Kami harus bekerja keras untuk mencapai target presatsi masa lampau. Namun banyak hal yang harus kita perhatikan. Terutama dari segi kesejahteraan atlet. Kalau atletnya sudah sejahterah, kami yakin mereka akan berlatih dan bertanding penuh dengan kepercayaan tinggi. Pada akhirnya akan melahirkan prestasi yang membanggakan,” kata Santoso.
Masih menurut mantan pegulat nasional ini, untuk persiapan SEA Games XXVII Myanmar, PB PGSI akan mengirim atletnya mengikuti try out ke Jepang dan Korea Selatan. Paling tidak gulat dapat mempertahankan empat medali emas yang direbut pada SEA Games XXVI Jakarta-Palembang 2011 lalu. “Persiapan pegulat harus lebih awal, agar mereka mendapat jam terbang dan pengalaman bertanding yang cukup. memberikan dorongan kepada para pegulat nasional agar mampu menyuguhkan prestasi terbaiknya di ajang internasional. Melalui prestasi yang dimiliki, maka tidak perlu takut terhadap masa depannya, karena atlet yang berprestasi puncak mendapat perhatian penuh dari pemerintah,” kata Santoso.
Sonny berpesan agar setiap pegulat harus mampu menegakkan moto "Kesatria di matras dan di luar pertandingan". Bila hal itu dimiliki oleh atlet nasional, maka asas sportivitas selalu ditegakkan. “Saya tegaskan juga jangan pernah takut dan minder terhadap lawan. Menang-kalah soal biasa. Namun soal kita kalah harus dievaluasi, kalahnya karena sebab apa,” tandas Kolonel Angkatan Laut ini, yang dibesarkan di Medan, Sumut. (Jordan)