
Kedua perunggu itu masing-masing dipersembahkan oleh trio Rastra Jabadiu Kutai, Irsyad Abdul Azis, dan Auliya Ramadhan di kelas tim poomsae putra junior. Di kelas ini Indonesia berbagi medali perunggu dengan tim Cina. Medali emas nomor poomsae putra ini diraih tim Iran atas nama Seyed Milad Hossfini, Mohammad Javad Kheiri, dan Muhammad Sadegh, sedangkan medali perak diraih Korea melalui trio Park Yang-sun, Park Han-sol, dan Lee Jong-sik.
Sedangkan perungu kedua Indonesia diraih trio poomsae putri junior, Kevita Deliza Rizka, Mutiara Habiba, dan Muttaqoh Khairunnisa yang berbagi perunggu dengan tim Vietnam. Medali emas kelas ini lagi-lagi diraih tim Iran melalui Masha Sadeghi, Narges Minakhani, dan Maede Naseri. Dan perunggu juga diraih Korea Selatan melalui Joun Hae-sun, Pyeon Chae-yeon, dan Kim Eun-yeong.
Sementara itu Ketua Umum Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PB TI), Marciano Norman menyebutkan, pihaknya akan terus melakukan pembinaan terhadap atlet taekwondo di Indonesia, khususnya untuk para taekwondoin muda. Menurut Marciano, pembinaan taekwondoin di Indonesia harus terus di kembangkan, karena Indonesia mempunyai banyak talenta-telenta muda yang bisa menjadi atlet handal di masa yang akan datang apabila benar-benar di bina dengan benar dan serius.
“Kita sebenarnya banyak mempunyai bibit-bibit muda yang tangguh. Untuk itu, kita perlu melakukan pembinaan dengan benar dan serius kepada para taekwondoin tersebut, khususnya para taekwondoin muda yang memiliki talenta bagus,” ujar Marciano, saat membuka kejuaraan Taekwondo Yunior Asia Ke-7, di Tennis Indoor, Senayan, Jakarta, Kamis (20/06/13). (Jordan)