Menurut Roy, lomba fotografi kali ini terbagi menjadi dua kategori, umum dan pelajar. Diversifikasi ini hanya ditujukan untuk memberikan ruang yang adil bagi setiap peserta yang mengikutinya. “Wartawan dapat juga mengikuti lomba ini, dengan masuk dalam kategori umum. Untuk kategori foto ada dua yaitu foto kisah dan foto tunggal,” terang Roy. “Peserta dari lomba ini hanya untuk masyarakat Indonesia. Warga negara asing tidak diperkenankan mengikuti lomba fotografi yang bertemakan “Gambar Raga” ini,” ujar Menpora Roy Suryo.
Masih menurut Roy yang juga ahli telematika bahwa, lomba fotografi tersebut ditujukan untuk merekam dan mempresentasikan dunia olahraga. Representasi itu dapat berupa apa saja, tidak terbatas pada orientasi olahraga tertentu saja. “Hari Olahraga Nasional yang jatuh pada 9 September itu adalah untuk yang ke-30. Pada 30 tahun yang lalu kita juga mendengar semboyan mengolahragakan masyarakat, memasyaratkan olahraga. Kita ajak masyarakat sebagai citizen journalist untuk memasyarakatkan olahraga,” kata Roy.
Panitia telah menetapkan bahwa foto yang dikirim adalah karya sendiri, panitia tidak bertanggung jawab atas klaim pihak ke-3. Bila terjadi, maka panitia berhak melakukan pembatalan pemenangan. Kedua, foto bukan merupakan digital recondition (mengurangi/menambahkan materi informasi pada foto) dan terakhir foto belum pernah diikutkan dalam lomba foto manapun.
“Ada pun foto yang dikirim yaitu foto tahun 2011 – 2013 dan belum pernah diikutkan dalam lomba foto. Untuk mengunggah karya silahkan kunjungi www.fotofes.net. Lakukan pendaftaran dan upload karya anda di situ. Kirimkan karya anda sebelum 1 September 2013. Sejumlah peserta yang memenangkan lomba fotografi ini akan diundang untuk menghadiri puncak peringatan Haornas 2013 di Yogyakarta,” jelas Roy. Total hadiah yang diperebutkan pada lomba fotografi kali ini sebesar Rp.250 juta, berlibur ke Yogyakarta selama empat hari, serta berkesempatan mengikuti rally photo hunting di Yogyakarta, 4-9 September 2013 mendatang. (Jordan)