Ya, itulah terjadi saat acara Halal Bi halal yang berlangsung di Hotel Borobudur, Jakarta pada Jumat (30/8) lalu. Hadir dalam acara yang dikemas bertemakan Halal Bihalal Komunitas Equestrian yang diprakarsai oleh Sekjen EFI Triwatty Marciano, tampak Ketua Umum PB Pordasi Eddy Saddak, Kabid Trilomba EFI Prastyono Sumiskum, Kabid Hukum EFI Fernando Manullang, Kabid Humas EFI Letkol Ruminto, Bendahara EFI Mariana Theresia Tumewu, Nadia Marciano dan Adi Katompo.
Dari pihak EQINA ada Ketua Umum Jose Rizal Partokusumo, Wakil Sekjen Dewi Anggraeni, Kabid Binres Bibit Sucipto, Bendara Santi Sadino, dan juri dan pelatih senior, Nico Pelealu bersama dengan sang istri. Selain itu hadir beberapa rider terbaik Indonesia antara lain, Ferry Wahyu, Jendry Palendeng, Raymen Kaunang, Pingkan Motira, dan lain-lain. Dalam agenda yang digasa oleh Sekjen EFI Triwatty Marciano itu, tak terlihat sama sekali ada permusuhan atau berseberangan pendapat dan kepentingan alias beda pendapat antara pengurus EFI maupun EQINA. Bahkan, tampak jelas ada sebuah semangat baru dengan rekonsiliasi. Bahkan, tak kelihatan ada saling klaim ataupun saling merasa benar. Mereka, sepertinya sepakat bahwa rekonsiliasi harus segera dimulai. Tapi tentunya menuju kearah itu harus melalui seringnya mengadakan pertemua-pertemuan.
Menurut Sekjen EFI bahwa acara Halal Bihalal yang kami gelar tujuannya, sebagai ajang silaturahmi masyarakat equestrian. Inilah dari bentuk sebuah keakraban dan kebersamaan kami. Tidak ada permusuhan, kalau beda pendapat dan prinsip ya itu soal biasa. Apapun semangat kebersamaan ini tetap akan kami pelihara, bahkan rutinitas pertemuan akan kerap kami lakukan. "Sebagai bentuk kebersamaan dan saling menghargai di antara masyarakat equestrian, Triwatty pun akan mengundang atlet di luar EFI. “Akhir September ini akan ada kejuaraan Cinta Indonesia Open (CIO) 2013 di APM Equestrian Center. Kita akan undang semua. Terserah siapa yang mau hadir,” Kata Triwatty keapada wartawan.
Masih menurut istri Ketua BIN Norman Marciano itu bahwa kami ingin menjalin suasana kebersamaan yang dulu pernah terjalin. Ini adalah bagian dari upaya untuk mempersatukan komunitas equestrian. Memang saat ini ada masalah hukum yang terjadi di antara kami. Proses hukum biarlah berjalan sebagaimana mestinya. Namun, kami di sini untuk bersilaturahmi dan halal bihalal. Mudah-mudahan ke depan tali silaturhami kami tetap berjalan seperti sediakala.Setelah ajang silaruhmi ini berjalan baik Triwatty maupun Jose sepakat akan menindaklanjuti di lapangan. “Mungkin juga setelah ini kita akan bertemu di event. Seperti sebelumnya di Arthayasa, siapa saja boleh ikut, sehingga silaturahmi seperti ini akan tetap terjaga. Kita juga ingin cabang equestrian Indonesia bisa berjaya dengan semangat kebersamaa,” harapnyanya.
Sementara itu Ketua Umum PB Pordasi Eddy Saddak menyatakan pertemuan ini adalah murni ajang silaturahmi untuk menyambung tali persahabatan yang sempat rapuh. Kita semua datang ke sini untuk membangun tali silaturahmi di antara masyarakat equestrian Indonesia. Kami berterima kasih kepada Bu Watty yang telah mengundang kami. Semoga pertemuan ini menjadi awal kebaikan kita semua. Hal senada dikatakan Ketua Umum EQINA Jose Rizal Partokusumo mengatakan, dengan adanya pertemuan ini, membuktikan bahwa secara personal tidak ada masalah dalam masyarakat equestrian Indonesia.“Memang secara organisasi ada perbedaan pendapat. Namun, dengan kedewasaan perbedaan itu harus disikapi secara bijaksana. Untuk itu, kita lihat saja ke depannnya seperti apa. Kita tidak bisa berandai-andai,” ujar Jose yang juga pemilik JN Stud Stable ini. (Jordan)