Acara itu dihadiri Deputi III Bidang Pembudayaan Olahraga, Tunas Dwidharto sebagai perwakilan dari Kemenpora sedangkan perwakilan dari PSSI adalah Sekertaris Jenderal PSSI, Joko Driyono. Serta Ketua LPI Toho Cholik Muthohir . Dan para Perwira Menengah (Pamen) TNI AD dari pihak SECAP AD Batujajar, Bandung.
Marzuki dalam sambutannya menyatakan bahwa program ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah. “Saya berharap dari kegiatan seperti ini akan melahirkan calon bibit pemain sepakbola masa depan Indonesia,” kata Marzuki yang juga selaku penggaagas programa LIPIO CAMP itu. Marzuki mempertanyakan keseriusan dua lembaga pemerintah yakni Kemenpora dan Kemendiknas, pasalnya kedua menteri tersebut tak hadir dalam acara tersebut, hanya diwakili.
Marzuki menambahkan bahwa dalam soal anggaran pelaksanaan program ini harus berkoordinasi dengan pihak pengambil kebijakan. “Tentunya sinergi dari dua lembaga pemerintah. Padahal anggran tak terlalu besar, hanya prosenya yang cukup rumit.
Dalam kesempatan yang sama Ketua LPI Toho menyatakan bahwa pihaknya hanya mencari dan menyaring bibit pesepakbola masa depan. Namun program selanjutnya kami serahkan kepada pihak yang berwenang, yakni PSSI. “Program yang berkesinambungan ini, akan tetap berlangsung, tentunya harus didukung oleh pemerintah melalui lembaga yang terkait, yakni kemenpora dan kemendikbud,” harap Toho.
Sementara itu Sekretaris Jenderal PSSI, Joko Driyono mengatakan, PSSI sangat mendukung pelaksanaan LIPIO CAMP yang digagas LPI. “Eforia kemenangan Timnas U-19 memang masih sangat terasa. Harus diakui pemain Timnas U-19 bagian dari LIPIO CAMP. Tentunya kita berharap program seperti ini akan melahirkan pesepakbola nasional ,” kata Joko Driyono
Lebih lanjut Djoko berharap timnas U-19 akan berisikan materi dari a;mamater LIPIO CAMP ini. Sebab U-19 yang telah sukses itu tentunya akan naik kasta ke U-20 sebab usia mereka terus bertambah.”Kami memberikan apresisasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada LPI,” tandas Djoko. (Jordan)