Sporty Magazine official website | Members area : Register | Sign in

HMP Simatupang Maju di Munas PGI

Minggu, 18 Mei 2014

Share this history on :
WAKIL Ketum Persatuan Golf Amatir (PGI)HMP Siamtupang akan maju dalam Musyawarah Nasional (Munas) PGI di Bali, 21-22 Mei 2014. Guna memilih Ketum PGI yang baru. Ia siap bersaing dengan kandidat lain seperti Arifin Panigoro dan Murdaya Poo.
“Saya optimis terpilih menjadi Ketum PGI yang baru. Sebab saya sudah mendapat dukungan 208 suara. "Segala persyaratan sudah kami persiapkan. Saya yakin bisa terpilih. Kendati bakal melalui proses putaran kedua.
Jika harus melalaui putaran kedua. Bagi saya tak masalah nanti kita akan melalui lobi-lobi," ujar Hasyim kepada wartawan dan pengurus serta anggota JGC di kantor JGC Rawamangun, kemarin.
Hasyim berjanji jika kelak terpilih akan membuat program manejemen terbuka. “Saya sangat sedih melihat perkembangan olahraga golf Indonesia. Begitu banyak atlet yang berbakat dari tingkat junior. Namun prestasinya mandek. Sebab tak dibina dengan baik. Lembaga yang terkait menurus golf tak pernah serius menanggani,” kata Pria yang juga Presiden Jakarta Golf Club (PJGC) itu. Lembaga dimaksud adalah PB PGI, Persatuan Golf Profesional Indonesia (PGPI) dan Asosiasi Penyedia Lapangan Golf Indonesia (APLGI), ketiganya tak pernah bersinergi.
Disisi lain ia akan merangkul sponsor baik pihak swasta maupun perusahaan BUMN, agar kedepannya golf mempunyai prestasi yang dapat dibanggakan. Disisi lain agar ada kemudahan bagi pegolf yang bakal tampil di ajang kejuaraan internasional mendapat sponsor. Namun untuk tampil mereka (atlet)harus dapat memperlihatkan prestasinya.
"Saat ini potret golf Indonesia jauh dari menggembirakan dan memuaskan. Kita juga tidak bisa eksis di berbagai kejuaraan. Padahal kita ingin menjuarai event di mana-mana, baik tingkat regional maupun nasional. Jujur saja prestasi kita jalan di tempat," jelasnya.
Hasyim sudah menyiapkan berbagai program guna membangkitkan golf nasional. Menurutnya, ada tiga hal yang perlu dijalankan, yakni pembinaan terhadap atlet, penyelenggaraan pertandingan secara berkelanjutan dan pemahaman peraturan-peraturan.
"Pola pembinaan atlet kita kacau balau sebab program juga tidak sesuai standar nasional. Coba lihat kalau ada pertandingan dengan melibatkan peserta dari banyak daerah, pasti style'nya berbeda-beda. Itu karena selama ini tidak ada standarisasi. Kami ingin ke depan ada standarisasi yang jelas," tegasnya.
Ia juga mengakui olahraga golf profesional di Tanah Air kurang menonjol. Pasalnya, pembinaan atlet amatir kurang kuat. Padahal, untuk melahirkan pegolf profesional yang berkualitas harus dimulai dari pembinaan di tingkat amatir. "Kalau bibitnya bagus, amatir bagus, profesional kita juga kuat. Jadi, golf amatir harus diperkuat terlebih dulu, karena amatir adalah jalan menuju profesional," imbuhnya. (Jordan)




Thank you for visited me, Have a question ? Contact on : wartaolahraga@gmail.com.
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...