Imam Sudjarwo menggantikan posisi seniornya mantan Kapolri Jenderal Pol (Purn) Sutanto yang telah habis masa jabatannya yang telah memimpin PP PBVSI selama dua periode. “Saya terpilih secara aklamasi oleh semua peserta munas. Yang jelas ini adalah amanah buat saya untuk kembali membangun bola voli nasional agar bisa bersaing di kancah internasional. Caranya, memulai kompetisi dari desa ke desa. Atau voli masuk desa,” jelas Imam Sudjarwo kepada wartawan.
Imam berjanji akan membawa voli kearah yang lebi baik lagi. “Kepercayaan ini, akan kami realisasikam dengan langsung bergerak cepat untuk melakukan perubahan baik secara organisasi maupun pembinaan atlet yang dipersiapkan untuk kejuaraan level nasional maupun internasional.
Menurut Kalemdikpol ini, perkembangan bola voli di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir memang kurang maksimal, apalagi pada pada tahun-tahun sebelumnya cabang ini selalu meraih prestasi terbaik terutama di level Asia Tenggara.
Namun, saat ini prestasi cabang olahraga bola voli terutama indoor kalah dengan negara lain terutama Thailand. Saat ini sektor putra masih tertahan di posisi dua sedangkan putri berada di posisi tiga. Kondisi ini berbeda dengan voli pantai.
“Voli pantai putra sudah meraih emas, sedangkan putri perak. Ini hasil SEA Games 2011 lalu. Makanya kami akan terus mendorong proses pembinaannya,” tambahnya.
Selain melakukan pencarian langsung, pihaknya juga akan kembali menghidupkan kejurda dan kejurnas bola voli selain Proliga maupun Livoli yang selama ini sudah berjalan. Piala Kapolri yang beberapa tahun terhenti rencananya juga akan dihidupkan kembali.
Untuk persiapakan Asian Games 2014, pihaknya meminta kepada jajaran pelatih yang selama ini menangani atlet untuk berkerja dengan maksimal. Hal ini dilakukan agar target untuk meraih medali pada kejuaraan olahraga terbesar di Asia itu bisa tercapai. (Jordan)