“Jika Indonesia jadi terpilih. Maka kita akan segera berkordinasi dengan empat pemerintah daerah. Pilihan utama tetap di Jakarta. Sebab banyak lokasi yang bisa digunakan, namun harus diperbaiki terlebih dahulu sesuai kebutuhan. Yang jelas kami akan meminimalisir pembangunan infrastruktur baru,” kata Rita Subowo kepada wartawan di Jakarta, kemarin.
Rita menambahkan bahwa kita tinggal mendatangkan konsultan untuk mempersiapkan lokasi. Pihak OCA (Federasi Olahraga Asia) juga sudah melihat beberapa lokasi yang akan digunakan,” katanya menambahkan. Selain menyiapkan lokasi di Jakarta, KOI juga menyiapkan lokasi lainnya terutama di daerah sekitar Jakarta. Hal itu dilakukan karena beberapa cabang olahraga tidak bisa digelar di Jakarta seperti dayung dan berkuda.
Demi mendukung kegiatan yang mempertandingkan 36 cabang olahraga itu, KOI terus berupaya mempersiapkan diri dengan baik. Koordinasi bahkan sudah dilakukan ke pemerintah Sumatera Selatan, DKI Jakarta, dan Jawa Timur. Ketiga wilayah itu telah menyatakan kesanggupannya.
Dalam kesempatan yang sama Gubernur Sumsel Alex Noordin menyatakan bahwa dilaksanakan sekarang pun kami sudah siap. Kami punya 22 lokasi pertandingan yang terpusat berikut pendukungnya seperti atlet village. Kami tinggal menambah kekurangan yang ada. “Kami belajar dari kesesuksesan melaksanakan PON, SEA Games dan Asian Beach Games. Yang tinggal kami tambah adalah soal perkampungan atlet dan infra struktur pendukung lain. Sebab sudah pasti jumlah Negara dan atlet peserta pasti akan lebih banyak,” tegas Alex.
Keputusan Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2019 akan ditentukan pada kongres sebelum pelaksanaan Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan, awal September. Sebelum kongres, KOI akan melakukan koordinasi dengan OCA di Kuwait, 25 Juli. (Jordan)