Perubahan yang bmendasar tentunya dari segi organisasi dan pencapaian prestasi. Keyakinan Tono itu didasari oleh adanya keinginan kuat dari Murdaya Poo sendiri untuk menjadikan olahraga golf amatir indonesia mampu berprestasi di level internasional.
”Harapan saya bahwa Pak Murdaya PO mampu membawa perubahan dalam tubuh organisasi PGI. Beliau punya komitmen kuat untuk itu, apalagi dalam kepengurusan PGI kali ini banyak dihuni oleh orang-orang yang memiliki semangat yang sama,” ujar Tono dalam sambutannya ketika melantik kepengurusan PGI periode 2014-2018 di Ruang Ramayana Gedung Direksi Gelora Bung Karno Senayan Jakarta, kemarin.
Murdaya Po menjadi Ketua Umum PGI setelah dalam Munas PGI yang berlangsung Mei lalu di Bali terpilih secara aklamasi. Pengusaha nasional berdarah Tionghoa ini menggantikan Ketua Umum sebelumnya Arifin Panigoro.
Tono menambahkan golf adalah olahraga prestasi dan bukan rekreasi. Oleh karenanya, PGI di bawah kepemimpinan Murdaya Po harus fokus pada peningkatan prestasi atlet. Dengan dukungan para pengelola lapangan gol di Indonesia, Tono berharap PGI bisa lebih berprestasi.
”Kepengurusan PGI sebelumnya kurang memperhatikan masalah pembinaan prestasi. Sehingga prestasi para pegolf kita kurang bersinar. Namun sekali lagi dengan PGI dipimpin Pak Murdaya Po, hal itu tak akan pernah terjadi,”tandas Tono.
Dalam kesempatan yang sama Murdaya Poo berjanji akan mendatangkan pelatih asing kelas dunia untuk menggembleng pegolf amatir menghadapi event-even internasional baik yang digelar di luar maupun dalam negeri.
“Pelatih asing ini akan kami kontrak minimal selama dua tahun,” kata Murdaya seusai pelantikan. Selain itu untuk mencetak lebih banyak lagi atlet golf di Tanah Air, pihaknya akan membebaskan uang iuran pegolf di semua lapangan golf di Tanah Air. “Kami berjanji akan menggelar lebih banyak lagi turnamen golf bertaraf international. Sasaran kami adalah berprestasi di SEA Games hingga Olimpiade,” tandas suami dari Siti Murdaya Po ini. (Jordan).