Pelatih panjat tebing Indonesia Hendra Basir menyatakan kedua pemanjat andalan Merah Putih tersebut memiliki peluang untuk meraih medali. Setidaknya, mereka ditarget bisa masuk tiga besar. Aspar yang menempati peringkat 12 dunia dinilai hanya memiliki dua pesaing berat, masing-masing Boldyrey Danylo (peringkat 1 dunia asal Ukraina) dan Zhong Oixin (peringkat 2 asal Tiongkok).
"Kemampuan Aspar dengan pesaingnya secara teknis bisa dikatakan seimbang. Keunggulan di antaranya hanya ditentukan faktor mental dan keberuntungan saja. Sedangkan mengenai jauhnya peringkat mereka hanya karena frekuensi keikutsertaan dalam kejuaraan dunia," ujar Hendra Basir kepada wartawan di Jakarta.
Masih menurut Hendra , Aspar memang baru sekali mengikuti kejuaraan dunia pada seri pertama. Dia absen di seri kedua hingga kelima karena keterbatasan dana dan minimnya perhatian dari pemerintah. Pada seri keenam di Spanyol nanti, dia siap menunjukkan kemampuan untuk memberi kejutan pada peserta lain.
Aspar menyatakan harapan saya bisa menembus peringkat tiga besar dunia. Semoga pemerintah lebih peduli dengan panjat tebing sehingga kami bisa lebih banyak mengikuti kejuaraan tingkat dunia.
Sementara itu andalan lainnya, Tita Puspita yang kini menempati posisi 15 dunia memiliki dua pesaing berat asal Rusia, yaitu Krasayina (peringkat 1 dunia) dan Kaplina (peringkat 2 dunia). Agar bisa bersaing dengan lawan-lawannya, dia menarget bisa memanjat 15 meter selama tujuh detik.
Dalam kesempatan yang sama Ketua Umum PP FPTI Dhohir Farisi yakin kedua anak buahnya itu bakal menoreh prestasi gemilang di Gijon, Spanyol. "Kita menaruh harapan besar kepada Aspar meraih prestasi terbaik untuk bangsa dan negara serta Merah Putih," harap Dhohir Farisi yang didampingi Wakil Ketua Umum FPTI Dino dan Sekjen FPTI Pontas Sitanggang. (Jordan)