‘’Saya mendapat perintah dari Bapak Presiden dan Wakil Presiden untuk segera melakukan konsolidasi persiapan menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Menjadi tuan rumah Asian Games jelas bukan perkara mudah. Butuh kesungguhan dari kita semua karena ini menyangkut martabat dan kehormatan bangsa,’’kata Imam Nahrawi.
Menurut dia, target lima besar di Asian Games 2018 itu masih realistis mengingat peta persaingan di kawasan Asia sangat ketat. Kalau pada Asian Games lalu di Incheon, Korsel kita hanya menempati posisi ke-17 tentu pada Asian Games 2018 dengan menjadi tuan rumah, harus masuk lima besar. Untuk mencapai target itu pun jelas tidak mudah. Oleh karenanya, kita sudah harus secepat mungkin menyiapkan atlet.
‘’Waktu empat tahun sangat singkat, persiapan atlet harus terkonsep dengan baik. Oleh karena itu, saya ingin semua pemangku kepentingan olahraga Indonesia bersama-sama ikut memikirkan bagaimana mempersiapkan atlet dengan baik,’’tambah Sekjen PKB ini.
Ketika menjadi tuan rumah Asia Games pertama kali pada tahun 1952, Indonesia suskes menempati peringkat kedua setelah Jepang dengan raihan 21 medali emas, 26 perak dan 30 perunggu. Namun waktu itu tingkat persaingan belum seketat sekarang.
Mengenai dana untuk persiapan atlet, Imam mengatakan, sebagai Menpora, dia jelas akan memperjuangkan kepada pemerintah agar dana pembinaan atlet jangan sampai mengalami hambatan.
‘’Saya sudah banyak mendengar dana pembinaan olahraga kita masih sering terkendala. Birokrasinya memang masih perlu dibenahi karena pembinaan olahraga tanpa didukung dana memadai, omong kosong,’’tandasnya. (jordan)