Demikian disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PB Wadokai Indonesia Sudirman kepada wartawan di Jakarta, Selasa (7/10/2014). Ia mengatakan jika Irjen Polisi Syafrudin tak akan mencalonkan diri lagi. Pasalnya, mereka sudah menyiapkan kader yang potensial. Tujuannya, supaya lebih produktif sebagai salah organisasi anggota dari Forki.
"Kamu berharap pengurus terpilih nanti harus lebih bagus dari kepemimpinan sebelumnya. Saya yakin, ini bisa terwujud karena ketua umum sudah melakukan pembinaan dan kaderisasi. Kita harus mempersiapkan atlet untuk tampil di event dalam dan luar negri," terangnya.
Sudirman menambahkan, Wadokai telah mencatatkan prestasi nasional dan internasional yang cukup membanggakan. Ia menambahkan, Wadokai memiliki sejumlah perbedaan dibandingkan cabang seni bela diri yang lain, misalnya, memiliki badan dunia tersendiri bernama Wado Ryu di Jepang.
Sejarah Wadokai Karate-Do Indonesia, berawal saat Haerul Taman Asri yang baru menyelesaikan studinya dari Universitas Hiroshima, di Jepang kembali ke Tanah Air pada tahun 1970. Ia mengembangkan cabang seni bela diri ini di Indonesia dan sejak saat itu, ia menjadi Ketua Dewan Guru Wadokai sekaligus menjadi ketua umum pertama PB Wadokai Karate-Do Indonesia hingga tahun 1974.
Selain menggelar Munas, PB Wadokai juga menggelar Kejurnas Wadokai III memperebutkan Piala Kapolri, 9-10 di Hall Voli Senayan. Kejurnas diikuti 500 peserta dari 27 Pengprov yang aktof. (Jordan)