Sporty Magazine official website | Members area : Register | Sign in

PASI Mencari Bibit Lewat Kejurnas

Kamis, 13 November 2014

Share this history on :
ERA keemasaan (Alm) M Sarengat, Purnomo Yudhi, Mardi Lestari, dan Suryo Agung memang sudah berlalu. Seperti M.sarengat yang mencatat rekor 10,40 detik (Asian Games IV, indonesia 1962), Purnomo Yudhi, 10.29 detik (olimpiade XXIII Los Angeles 1984), Mardi Lestari 10.20 detik (PON XII, Jakarta 1989), dan Sprinter Suryo Agung 10.17 detik (SEA Games XXV,Laos,2009

Namun Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) selaku induk cabang atletik terus mencari bibit potensial pengganti manusia-manusia tean junior. Langkah ini diakui Ketum PB PASI Bob Hasan agar Indonesia tak kehabisan bibit,
Diakui Bob bahwa rentang waktu memang cukup lama, mulai zaman Sarengat ke Purnomo. Hanya Purnomo ke Mardi yang tak terlalu jauh. Demikian juga dari Mardi ke Suryo agak lama. Dan hingga kini belum juga ditemukan calon pengganti Suryo.

“Untuk mencari pengganti Suryo memerlukan waktu yang panjang. Sehingga kami melakukan program jangka panjang dan kusus,” kata Bob Hasan di sela-sela Kejurnas Atletok Tingkat Pelajar di Stadion Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur, Minggu (9/11/2014).

Bob menambahkan PASI sudah sejak lama melakukan pemantauan dan pencarian bibit potensial dari beberapa kejurnas yang digelar. “Saat ini ada sekitar puluhan atletil yng kita asrama kan di stadion Madya. Mereka pad a umumnya berumur belasan tahun, semua biaya hidup mereka ditanggung PASI termasuk biaya pendidikan sekolah,” tambah Bob.

Masih menurut Bob bahwa atlet yang kini memasuki program pelatnas jangka panjang versi PASI itu mimiliki prospek masa depan yang menjanjikan. Sebab bagi wanita yang terpilih diharuskan memiliki tinggi badan 165cm, sedangkan pria 170cm. Dari tinggi badan tersebut merupakan salah satu syarat mutlak agar para atlet Indonesia mampu bersaing di tingkat Asia dan dunia.

Dalam Kejurnas tingkat pelajar, remaja, sprinter Burhan Wardani asal Sekolah Menengah Negeri Olahraga I (SMANOR) Jawa Timur berhasil merebut gelar juara Bank Mandiri Sprint Piala Bob Hasan 2014 yang digelar di Stadion Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur, Minggu (9/11/2014).

Atlet yang duduk dikelas XII ini difinal mampu masuk finish pertama nomor 60 meter mencatat waktu terbaiknya 6,86 detik, sekaligus mencatat rekor baru atas namanya sendiri setelah sebelumnya pada babak kualifikasi ia mencatat 6,87 detik.
Bob Hasan meyatakan kejuaraan mengatakan PB PASI menggelar Kejurnas Sprint ini untuk meningkatkan minat pelajar Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menegah Pertama (SMP) pada Atketik, sekaligus menguji pelatihan atlet-atlet remaja Pelatnas.

Sebab, kata Bob Hasan, pihaknya sekarang lagi gencar-gencarnya mencari atlet yang mampu menembus limit 10 detik. Dengan indikasi atlet yang berbakat dan usinya kalau bisa 14 tahun untuk diimasukkan ke stadion Madya, Senayan, Jakarta dan kemudian dibina lebih lanjut sekaligus disekolahkan.

"Ini adalah jangka panjang yang disiapkan oleh PB PASI, dalam kinerjanya memantau daerah-daerah yang memilki bakat usia 14 tahun dan dijadikan atlet nasional, mereka ini akan dibiayai mulai dari makan dan sekolah, hal ini menelan biaya kurang lebih 12 Juta rupiah per bulannya," tegas Bob Hasan. Bob Hasan menambahkan, selama ini ada sejumlah nama-nama yang pernah menyandang sprinter hebat). "Kita mau ke depan atlet kita yang menembus 10 detik,"tegasBob . (Jordan)

Thank you for visited me, Have a question ? Contact on : wartaolahraga@gmail.com.
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...