Sporty Magazine official website | Members area : Register | Sign in

KOI Siap Menjadi Mediator Antara Pemerintah dan PSSI

Rabu, 29 April 2015

Share this history on :
KETUA Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Rita Subowo berharap polemik persepakbolaan nasional segera tuntas karena jika terus berlanjut akan berpengaruh buruk pada Indonesia yang tengah bersiap menghadapi SEA Games 2015 dan Asian Games 2018. Atas dasar itu, Rita meminta pemerintah dan PSSI untuk berdialog menyelesaikan masalah ini.

"Kita sudah bertekad, menjadi tuan rumah Asian Games harus dijadikan momen untuk kebangkitan olahraga Indonesia. Untuk itu harus mengurangi hal-hal yang menghambat penyelenggaraannya," kata Ketua KOI Rita Subowo di Jakarta, Rabu (29/4/2015).

Mantan Ketum KONI Pusat ini mengkhawatirkan jatuhnya sanksi FIFA, apalagi federasi sepak bola dunia itu telah memberikan teguran setelah menilai ada intervensi dari pemerintah. "Bayangkan jika ada sanksi yang membuat kita tidak bisa memainkan sepak bola saat menjadi tuan rumah. Makanya kami meminta pemerintah dan PSSI segera menuntaskan permasalahan yang ada," kata dia.

Rita Subowo meminta pemerintah dan PSSI kembali berdialog dengan tujuan meningkatkan kualitas persepakbolaan nasional dan meminta PSSI untuk introspeksi diri serta membenahi tatanan organisasi dan prestasi. KOI sendiri telah berdialog dengan pemerintah yang antara lain menelurkan penyataan bahwa persoalan liga harus segera diselesaikan sehingga kompetisi bisa kembali digulirkan.

"Yang paling penting adalah meminta kepada pemerintah untuk memberikan peringatan pada PSSI untuk segera menyelesaikan persoalan liga serta kami meminta pemerintah memberikan kepercayaan kepada PSSI untuk bekerja menyelesaikan persoalan seperti yang diharapkan pemerintah dan masyarakat," harap Rita.

Polemik antara PSSI dengan pemerintah memang terus bergulir termasuk dalam hal pengakuan kepengurusan dibawah pimpinan La Nyalla Mattalitti, padahal kepengurusan periode 2015-2019 sudah mendapatkan legalitas dari AFC dan FIFA.

Pemerintah melalui menpora bersikukuh pada keputusan tidak mengakui kepengurusan tersebut karena masih bermasalahnya soal legalitas Arema Cronus dan Persebaya Surabaya. Akibatnya, Indonesia Super League (ISL) kembali dihentikan karena hanya 16 klub yang mendapatkan rekomendasi. (Jordan)
Thank you for visited me, Have a question ? Contact on : wartaolahraga@gmail.com.
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...