Sporty Magazine official website | Members area : Register | Sign in

Claudia:Masa Depan Atlet Harus Diperhatikan

Jumat, 07 Agustus 2015

Share this history on :
MENJADI atlet memang jadi salah satu pilihan. Namun jaminan masa depan atlet selalu menjadi momok menakutkan. Tak jarang kita lihat, banyak atlet selalu dihadapkan dengan dua sisi kepentingan, antara tetap menjadi atlet atau melanjuitkan studi demi masa depannya.

Demikian disampaikan Ketua Komisi Atlet IOC, Claudia Bokel kepada wartawan seusai memberikan pembekalan kepada sejumlah atlet elit Indonesia di Kantor KOI, Gedung FX Senayan Jakarta, Kamis, (6/8). Claudia yang didampingi Ketua KOI Rita Subowo itu menegaskan, misi utama IOC sejak 10 tahun lalu adalah melindungi masa depan atlet.

”IOC selalu menekankan pentingnya perlindungan terhadap masa depan atlet. Jangan sampai setelah mereka tak jadi atlet, kehidupannya tak terjamin. oleh karenanya, IOC juga memberikan program pengembangan dalam bentuk pelatihan maupun pendidikan,”kata atlet anggar Jerman peraih medali perak Olimpiade 2004, Athena, Yunani itu.

Claudia itu kaget ketika disebutkan bahwa ada atlet nasional Indonesia terpaksa menjual medali demi keluarganya. ”Ah jangan sampai hal itu terjadi dan IOC sangat memproteksi hal-hal buruk seperti itu. Ini tantangan besar bagi IOC dan seluruh negara-negara anggotanya di dunia. Saya pun berharap atlet Indonesia sukses dalam prestasi juga punya masa depan cerah,”tambah teman karib Ketua IOC, Thomas Bach ini.

Terkait hal tersebut, KOMITE Olimpiade Indonesia (KOI) bekerja sama dengan Komisi Atlet dari Komite Olimpiade International (IOC) menggelar bimbingan belajar para atlet. Atlet merupakan profesi dengan durasi yang pendek. Rata-rata, mereka pensiun di usia 40 tahun. Dengan bimbingan ini, para atlet diharapkan memiliki bekal menghadapi masa pensiun tersebut.

“Kita akan segera melakukan koordinasi dengan KONI dan Satlak Prima supaya memanfaatkan peluang besar ini. Mereka nanti akan diarahkan sesuai kemampuannya, apa pekerjaan yang akan mereka geluti setelah pensiun dari atlet itu akan diarahkan oleh Komisi Atlet IOC ini,”kata Rita Subowo, Para atlet harus menguasai bahasa Inggris untuk mengikuti bimbingan ini Sebab, bimbingan ini diberikan secara online.

“KOI akan membuka kelas bahasa Inggris kerja sama dengan pihak lainnya. Nanti akan diatur, dalam seminggu itu dilakukan berapa pertemuan,”ujarnya. Program pengembangan karir atlet ini seperti dijelaskan Rita, telah berlangsung di hampir 100 negara dan kini telah mencapai 7000 atlet.

Rita juga menjelaskan, program ini tak hanya untuk atlet elit nasional, atlet daerah juga diberi kesempatan yang sama. Oleh karenanya, KONI Pusat harus mensosialisasikan program ini ke seluruh KONI Daerah. Program ini gratis dan bisa diakses melalui website resmi Komisi Atlet IOC. (Jordan)

Thank you for visited me, Have a question ? Contact on : wartaolahraga@gmail.com.
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...