Timbul menyatakan, jika pihak KOI kemudian membentuk tim penjaringan kami anggap itu sudah terlambat. Tim penjaringan yang dibentuk 28 September karena Rapat Anggota Istimewa KOI yang seharusnya membahas agenda pembentukan tim penjaringan.
“Saat Ketua KOI belum juga membentuk tim penjaringan sesuai hasil Rapat Anggota di Hotel Novotel Bogor, kami tetap cooling down. Tapi akhirnya, kami cabang olahraga yang memiliki kedaulatan berhak membentuknya sendiri seusai dengan AD/ART,”kata Timbul Thomas Lubis yang didampingi Ketua Koordinator Kelompok Serbaguna Doddy Iswandi kepada wartawan di Jakarta, Rabu (7/10).
Masih menurut mantan Sekjen KOI itu, selama ini cabang-cabang olahraga memberikan kesempatan kepada Ketua KOI Rita Subowo untuk membentuk tim penjaringan. Tapi, setelah mereka menyurati KOI untuk melakukan negosiasi hal itu, malahan mereka malah dicap sebagai kelompok pemberontak. “Ada dua syarat seusai AD/ART, tim penjaringan dibentuk oleh cabor yang menjadi anggota yang punya hak untuk itu. Bukan Ketua KOI atau Komite Eksekutif (KE), kecuali ada mandat dari anggota,” katanya.
Sementara Tim Penjaringan Kelompok Serbaguna membuka pendaftaran untuk calon ketua umum KOI periode 2015-2020, mulai, Kamis (8/10) dan ditutup 24 Oktober pukul 15.00 WIB, atau sebelum Kongres KOI, 31 Oktober mendatang. “Kami telah membuka pendaftaran. Silahkan para calon ketua umum mendaftar kepada kami. Termasuk, Ketua Umum KONI Sumsel Muddai Madang untuk mengisi formulir yang telah kami sediakan dan sebar kepada seluruh induk organisasi olahraga di Indonesia,” jelasnya. (Jordan)