Sporty Magazine official website | Members area : Register | Sign in

Jumat, 09 September 2016

Share this history on :
PENGPROV FORKI DKI Jakarta secara resmi menolak kebijakan dari Pengurus Besar Federasi Olahraga Karate Indonesia (Forki) dan PB PON terkait penggunaan sistem komputerisasi pada drawing PON 2016 karena dinilai belum teruji.

“Kebijakan itu kurang fair dan bijaksana. Seharusnya sebelum digunakan diuji dulu. Karate-kan banyak kejuaraan dalam setahun. Setelah itu dilakukan evaluasi. Sistem ini memang sudah dicoba di Jambi khusus untuk wasit. Tapi hasilnya kurang efektif dan membuat kurang nyaman,” kata Ketua Pengprov Forki DKI Jakarta Dody Rahmadi Amar di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, drawing menggunakan sistem komputerisasi sebenarnya sudah ditolak pada Rakernas PB Forki di Cilangkap, Jakarta, beberapa waktu yang lalu. Namun, keputusan tersebut tidak dijalankan. Padahal hampir semua pengprov setuju dengan menggunakan sistem manual.

“Dengan sistem ini membuka peluang terjadinya kecurangan-kecurangan yang akan memicu kericuan. Lebih baik drawing dilakukan manual dan terbuka sebagaimana arahan Kabinpres PB Forki yang disampaikan pada breafing wasit bulan Agustus lalu. Apalagi drawing olimpiade masih dilakukan secara manual,” katanya menambahkan.

Tidak hanya sistem komputerisasi untuk drawing, Pengprov Forki DKI Jakarta ini juga menolak sistem wild card dan peniadaan batasan umur atlet. Sistem ini dinilai sangat merugikan kontingen karate asal ibu kota ini karena persiapan yang dilakukan sudah sesuai aturan awal.

“Untuk turun di PON Jawa Barat, kami menyiapkan tim sejak dua tahun lalu. Dengan adanya wild card yang kami nilai subyektif semua persiapan yang kami lakukan berantakan,” kata Dody Rahmad Amar dengan tegas.

Sesuai dengan aturan yang ada sebelumnya, batas usia atlet yang bisa turun di PON 2016 adalah 30 tahun. Namun, keputusan tersebut semuanya berubah. Bahkan atlet senior Umar Syarief yang sudah kenyang pengalaman juga akan turun gelanggang. “Kalau atlet kami kalah dipertarungan kami tidak mempermasalahkan, tapi jangan kalah karena coba-coba,” kata mantan Ketua KNPI DKI Jakarta itu.

Saat ini Pengprov Forki DKI Jakarta terus berupaya untuk menggalang dukungan dengan Forki daerah lain. Bahkan, pihaknya mengaku banyak daerah yang memberikan dukungan dengan apa yang diperjuangkan. Selain itu, Pengprov Forki DKI Jakarta juga akan melakukan komunikasi dengan beberapa stake holder olahraga Indonesia yang salah satunya dengan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi termasuk dengan PB Forki dan PB PON. Jordan

Thank you for visited me, Have a question ? Contact on : wartaolahraga@gmail.com.
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...