Jika Indonesia resmi menjadi tempat penyelenggara pesta olahraga bangsa-bangsa Asia itu. Ada empat daerah yang bakal menjadi tempat pelaksanaanya, yakni Jakarta, Palembang, Surabaya dan Bandung. Namun dua daerah Jakarta dan Palembang yang berpeluang besar melaksanakannya. Sebab mereka sangat siap dan memiliki fasilitas yang berstandart internasional.
Bahkan yang sangat jelas berpeluang adalah Sumsel (Palembang), dengan pengalaman menggelar ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) 2008, Porda, SEA Games 2011, dan Islamic Solidarity Games (ISG) 2013. Menurut Gubernur Sumsel Alex Noerdin bahwa jika kami ditunjuk sekarang pun siap menggelarnya.
“Kami sudah memiliki beberapa venues yang berstandar internasional. Kami juga punya pengalaman menggelar event yang berskala internasional seperti SEA Games dan ISG,” kata Alex dihadapan para Redaktur Pelasana dan Redaktur Media Nasional di Jakarta, kemarin.
Diakui Alex memang ada beberapa venues yang belum kami bangun. Namun rasanya waktu empat tahun, kami sanggup mengejar pembangunan tersebut. “Ini pengalaman kami saat membangun fasilitas untuk kegiatan SEA Games 2011 lalu. Dengan waktu hanya 10 bulan target itu dapat kami kejar. Bahkan target yang lebih gila lagi saat kami ditunjuk menggelar event ISG, hanya dengan waktu sangat singkat 30 hari, Alhamdulillah target itu tercapai berkat kerja keras,” tandas Alex yang juga mantan Bupati Muba (Musi Banyuasin) itu.
Selama ini banyak pihak yang beranggapan bahwa usai pelaksanaan event besar di olahraga, semua fasilitas venues dan bangunan lain seperti perkampungan atlet selalu terbengkalai. Namun justru Pengprov Sumsel sangat memanfaatkan fasilitas tersebut. Kami sudah berencana perkampungan atlet bakal menjadi asrama bagi para mahasiswa/mahasiswi yang belajar di daerah kami.
“Kami sudah merencanakan akan membangun fasilitas perguruan tinggi, seperti Fakultas Kedokteran yang akan dibimbing staff pengajar yang mempunyai akreditasi S2 dan S3 lulusan dari Universitas ternama baik dari USA maupun dari Benua Biru.
Sementara itu dalam kesempatan yang berbeda terkait pelaksanaan Asian Games Menpora mendukung Sumsel menjadi tuan rumah. “Saya appreciated terhadap Sumsel yang telah mengirim surat penawaran menjadi tuan rumah Asian Games 2018 ke OCA, dan menurut saya Indonesia sangat berpeluang menjadi tuan rumah event olahraga Asia itu,” kata Menpora Roy Suryo seusai membuka Turnamen Catur Cepat So Nice Ramadhan Cup 2014 di Gedung Wisma Menpora, Jakarta, Sabtu (19/7/2014).
Menpora menambahkan peluang Indonesia menjadi tuan rumah sangat mungkin mengingat Vietnam yang ditunjuk menjadi tuan rumah Asian Games 2018 mundur, dan salah satu kandidat tuan rumah lainnya, India, kabarnya sedang mempertimbangkan bakal mundur.
“Minggu depan tim Sumsel dan kami akan terbang ke Kuwait untuk membicarakan penawaran Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018,” tambahnya.
Pemerintah Daerah DKI Jakarta yang juga berminat menjadi tuan rumah Asian Games 2019, di mana Plt Gubernur DKI Basuki Cahaya Purnama (Ahok) berencana terbang ke Kuwait untuk mengajukan penawaran tuan rumah, akhirnya batal ke Kuwait.
Menurut Menpora, masalah tempat penyelenggara Asian Games merupakan domain pemerintah pusat, bukan pemerintah daerah. Maka ketika OCA datang ke Indonesia sebulan lalu, Menpora sudah mengarahkan Sumatera meninjau venue, DKI Jakarta, dan provinsi lainnya.
“Sah-sah saja pemerintah daerah mengajukan diri sebagai penyelenggara karena merasa sudah yakin, tapi kan kita juga tahu kemampuan,” kata Menpora. Dikatakannya, jika Indonesia disetujui menjadi tuan rumah, maka bisa saja Sumsel menjadi panitia pusat yang didukung kota-kota lain, seperti Jakarta Surabaya, dan Bandung untuk pertandingan beberapa cabang olahraga. (Jordan)