Sporty Magazine official website | Members area : Register | Sign in

Pelti Papua Siap Lahirkan Petenis Berkelas Dunia

Sabtu, 22 Agustus 2015

Share this history on :
PRESTASI putra-putri Papua di cabang olahraga terbilang cukup mumpuni, bukan hanya mengharumkan nama bangsa namun juga membawa nama Papua menjulang tinggi.Sebut misalnya di cabor sepakbola, Mutiara Hitam, Persipura mencapai prestasi tertinggi di pentas Perserikatan dan Kompetisi ISL (Pro). Bahkan berjalan sampai tingkat Asia. Demikian halnya di cabang atletik anak-anak Papua kerab menyumbangkan medali emas di pentas SEA Games.

Namun kini Papua memproyeksikan di cabang tenis lapangan. PP Pelti Papua tengah mempersiapkan sekitar 10 atletnya. Kendati ajang pergelaran PON XX 2020 masih lima tahun lagi, namun Pengprov Pelti Papua sudah mengusung target dengan memancang putra daerah yang menjadi andalan. Untuk itu, Pengprov Pelti yang diketuai T.E.A. Hery Dosinaen pun tengah mempersiapkan 10 atlet yang sekarang berusia antara 13-15 tahun.

Menurut T.E.A. Hery Dosinaen yang juga Sekda Provinsi Papua ini melakukan terobosan dengan mengirimkan anak asuhnya itu berlatih di luar Papua. "Kami tengah menyiapkan 10 atlet untuk PON 2020 mendatang. Kita sebagai tuan rumah harus menciptakan atlet sendiri. Artinya, putra daerah yang menjadi andalan kita dan menuai sukses alias berjaya," ujar pria asal Nusa Tenggara Timur ini kepada wartawan pada Kejuaraan Nasional Tenis Baveti III di Stadion Tenis Senayan, Jakarta, Jumat (21/8/2015).

Namun sebelum menuju sukses sebagai tuan rumah PON XVII 2020, kata Dosinaen, pihaknya tetap berkonsentrasi pada PON 2016 Jawa Barat. "Di PON XIX Jabar Papua menargetkan 2 medali emas. Sebagai langkah uji coba, para petenis akan kami terjunkan pada Kejurnas Tenis Gubernur pada Oktober mendatang di Papua," tutur Dosinaen yang baru setahun menjabat sebagai Ketua Umum Pengprov Pelti Papua.

Pria ini akan merasa bangga kalau, ternyata di Papua, khususnya di Jayapura, antusias anak-anak Papua menggeluti olahraga tenis sudah cukup memadai. "Sekarang ini sudah banyak anak-anak muda yang main tenis, selain orang tua. Mereka kami didik menjadi atlet tangguh. Kalau kami kan sekadar olahraga saja," jelas Dosinaen yang berpasangan dengan Sulistyono Wibowo berhasil mengalahkan pasangan Korea 8-1 di Kejurnas Tenis Baveti III ini.

Dosinaen yang pernah tampil di POMNAS 1989 Yogyakarta ini, menegaskan potenis olahraga tenis di Papua cukup bagus. "Nah, untuk itu, kami berharap di Kejuraan Piala Gubernur Oktober mendatang, petenis-petenis Papua bisa menunjukkan prestasi," kata pria yang meraih predikat PNS terbaik se-Papua itu.

Dosinaen juga berharap dan bermimpi suatu saat di Papua ada petenis putri sekelas Williams bersudara (Serena & Venues) dari AS. ”Dengan kondisi alam di Papua yang cukup keras dan menantang, para remaja putri di Papua pasti memiliki kekuatan fisik yang luar biasa dan menemukan putri-putri Papua seperti itu sangat mudah. Tinggal kami mengasa dan mengarahkan untuk menjadi petenis membanggakan,” harap Dosinaen. (Jordan)
Thank you for visited me, Have a question ? Contact on : wartaolahraga@gmail.com.
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...